DiskanNews-Jambi, kamis (03/10/24) Dalam rangka Pembaruan Calin (Calon Induk Ikan) dan mengembangkan giat perikanan budidaya pada UPTD Balai Benih Ikan (BBI) di Kabupaten Bengkulu utara, Kepala Dinas Perikanan Sugimin, Sekertaris Dinas Perikanan Yos Sudarso, Kepala Bidang Budidaya, Sub Koordinator Perencanaan dan Keuangan dan staf sekretariat Dinas Perikanan Kabupaten Bengkulu Utara melakukan kunjungan Kerja ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Sungai Gelam Jambi pada kamis, 03 Oktober 2024. Adapun pembahasan pada pertemuan ini terkait Koordinasi dan Pengadaan Calon Induk Ikan ke Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam, Kabupaten Muaro jambi Provinsi Jambi.
Nanti kita tentu saling berkomunikasi berkaitan dengan support dari pada sarana prasarana ini, ungkap Plt Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Ridho Karya Dongoran.
Sebagai informasi,Terbentuknya Kementrian Kelautan dan Perikanan pada dasarnya merupakan sebuah tantangan, sekaligus peluang bagi pengembangan sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Artinya, bagaimana KKP ini menempatkan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu sektor andalan yang mampu mengantarkan Bangsa Indonesia keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Setidaknya ada beberapa alasan pokok yang mendasarinya.
Pertama, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau 17.508 dan garis pantai sepanjang 81.000 km tidak hanya sebagai negara kepulauan terbesar di dunia tetapi juga menyimpan kekayaan sumberdaya alam laut yang besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.
Kedua, selama beberapa dasawarsa, orientasi pembangunan negara ini lebih mangarah ke darat, mengakibatkan sumberdaya daratan terkuras. Oleh karena itu wajar jika sumberdaya laut dan perikanan tumbuh ke depan.
Ketiga, dikaitkan dengan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatnya kesadaran manusia terhadap arti penting produk perikanan dan kelautan bagi kesehatan dan kecerdasan manusia, sangat diyakini masih dapat meningkatkan produk perikanan dan kelautan di masa datang. Keempat, kawasan pesisir dan lautan yang dinamis tidak hanya memiliki potensi sumberdaya, tetapi juga memiliki potensi bagi pengembangan berbagai aktivitas pembangunan yang bersifat ekstrasi seperti industri, pemukiman, konservasi dan lain sebagainya.